InfoSehat

Video: Dokter Imbau Tak Berlebihan Konsumsi Daging Di Saat Idul Adha

konsumsi daging

Jаkаrtа – Dokter seorang andal penyakit dalam Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Ray Rattu, Sp.Pd mengimbau penduduk untuk tidak berlebihan mengonsumsi daging ketika Hari Raya Idul Adhа.

Idul Adha merupakan momen sakral yang ditunggu-tunggu umat Islam di seluruh dunia. Selain menjadi perayaan ibadah kurban yang penuh makna, Idul Adha juga identik dengan sajian aneka olahan daging, mulai dari sate, gulai, rendang, hingga tongseng. Namun, di balik kenikmatan menyantap hidangan khas Idul Adha, para ahli kesehatan mengimbau masyarakat untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi daging, khususnya daging merah seperti sapi dan kambing.

Baca  : Ibu Anemia Jadi Lantaran Anak Autis, Psikolog: Tak Ada Relevansinya Dengan Bpa

Dokter spesialis gizi klinik, dr. Ingrid Tania, menyebutkan bahwa konsumsi daging kurban yang berlebihan, terutama dalam waktu singkat dan tanpa diimbangi sayur serta buah, bisa berdampak buruk bagi kesehatan. “Daging memang sumber protein hewani yang baik, tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah besar, apalagi diolah dengan santan dan digoreng, risikonya cukup tinggi,” ujarnya.

Risiko Kesehatan dari Konsumsi Daging Berlebih

Beberapa risiko kesehatan yang dapat muncul akibat konsumsi daging berlebihan selama Idul Adha antara lain:

1. Kolesterol dan Tekanan Darah Tinggi

Daging merah, terutama bagian berlemak dan jeroan seperti hati, usus, dan otak, mengandung kolesterol serta lemak jenuh yang tinggi. Bila dikonsumsi dalam jumlah banyak, dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan memicu hipertensi (tekanan darah tinggi). Hal ini bisa berdampak jangka panjang terhadap kesehatan jantung.

2. Asam Urat

Daging kambing dan sapi mengandung purin yang cukup tinggi, senyawa yang akan dipecah tubuh menjadi asam urat. Bagi penderita atau orang dengan risiko asam urat, konsumsi daging berlebih dapat memicu serangan nyeri sendi yang mendadak dan menyakitkan.

3. Gangguan Pencernaan

Perayaan Idul Adha seringkali membuat masyarakat lupa diri dengan menyantap daging tanpa diimbangi serat dari sayur dan buah. Hal ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit, perut kembung, bahkan diare jika daging tidak diolah atau disimpan dengan benar.

4. Peningkatan Berat Badan

Hidangan khas Idul Adha cenderung tinggi kalori. Rendang, gulai, dan sate menggunakan banyak minyak, santan, dan gula. Bila dikonsumsi terus-menerus dalam waktu singkat, berat badan bisa melonjak tanpa disadari.

Tips Sehat Menyantap Daging Kurban

Meski mengandung potensi risiko, bukan berarti daging kurban harus dihindari. Yang penting adalah mengetahui batas wajar konsumsi dan cara pengolahan yang sehat. Berikut beberapa tips yang disarankan para ahli:

1. Pilih Bagian Daging yang Lebih Rendah Lemak

Gunakan bagian daging tanpa lemak, seperti has dalam (tenderloin) atau paha bagian luar. Hindari bagian berlemak tebal atau jeroan bila memiliki riwayat kolesterol tinggi.

2. Batasi Porsi dan Frekuensi

Cukup konsumsi daging merah 2–3 kali seminggu dengan porsi 100–150 gram per sajian. Jangan jadikan daging sebagai menu utama setiap hari selama libur Idul Adha.

3. Perhatikan Cara Memasak

Olahlah daging dengan cara yang lebih sehat, seperti direbus, dikukus, atau dipanggang tanpa lemak tambahan. Hindari penggunaan santan berlebihan atau minyak goreng dalam jumlah besar.

4. Perbanyak Sayuran dan Buah

Pastikan setiap kali makan daging, Anda menyertainya dengan sayuran berserat dan buah-buahan segar untuk menjaga kesehatan pencernaan dan menyeimbangkan asupan nutrisi.

5. Cukupi Air dan Aktivitas Fisik

Konsumsi air putih yang cukup (minimal 8 gelas per hari) membantu tubuh mencerna makanan berat seperti daging. Jangan lupa untuk tetap bergerak aktif, meski hanya dengan jalan kaki ringan setelah makan.

Edukasi Kesehatan Perlu Ditingkatkan

Pentingnya edukasi gaya hidup sehat saat hari besar keagamaan seperti Idul Adha tidak boleh diabaikan. Menurut dr. Ingrid, peran tokoh masyarakat dan tokoh agama juga penting untuk menyampaikan pesan kesehatan dalam khotbah dan tausiah. “Keseimbangan antara ibadah dan menjaga kesehatan harus berjalan beriringan. Tubuh yang sehat adalah salah satu bentuk rasa syukur kepada Tuhan,” ujarnya.

Kementerian Kesehatan RI sendiri setiap tahun mengingatkan masyarakat untuk mengelola konsumsi daging dengan bijak saat Idul Adha. Melalui berbagai kampanye kesehatan, masyarakat diharapkan lebih sadar untuk merayakan Idul Adha secara sehat dan penuh berkah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *