Internasional

Khamenei Ingatkan Pemerintah Iran Tak Berunding Dengan As!

A handout picture provided by the office of Iran’s Supreme Leader Ali Khamenei shows him speaking during a meeting with Iran’s president and his cabinet in Tehran on August 27, 2024. (File photo: AFP)
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei (Foto: dok. AFP)

Jakarta

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyerukan pemerintah Iran untuk tidak berunding dengan Amerika Perkumpulan. Dia menyampaikan bahwa hal itu akan menjadi “tidak bijaksana.”

“Anda dihentikan berunding dengan pemerintah seumpama itu, mereka tak bijaksana, mereka tidak cerdas, mereka tidak terhormat buat berunding,” kata Khamenei, dilansir Al Arabiya dan AFP, Sabtu (8/2/2025). Dia menyertakan bahwa Amerika Perkumpulan sebelumnya sudah “merusak, melanggar, dan mencabik-cabik” kontrak nuklir tahun 2015.

Khamenei pun memperingatkan bahwa Iran akan mengambil langkah-langkah jawaban apabila AS mengancam atau bertindak melawan Iran.

Baca juga: Intelijen AS: Iran Jajaki Cara Lebih Cepat Kembangkan Senjata Nuklir

“Jika mereka mengancam kami, kita mulai mengancam mereka. Jika mereka sedang bahaya ini, kalian akan sedang bahaya kami. Jika mereka menyerang keselamatan negara kita, kami mulai menyerang keselamatan mereka tanpa ragu-ragu,” tegas Khamenei.

Hal itu disampaikan Khamenei beberapa hari sehabis Presiden AS Donald Trump menyerukan “perjanjian perdamaian nuklir yang terverifikasi” dengan Iran, seraya menyertakan bahwa Iran “tidak sanggup memiliki senjata nuklir.”

Pemerintah Iran bersikeras bahwa jadwal nuklirnya semata-mata bagi tujuan tenang dan menyangkal adanya niat bagi menyebarkan senjata atom.

“Kita mesti mengetahui ini dengan benar: mereka dihentikan berpura-pura bahwa apabila kita duduk di meja perundingan dengan pemerintah itu (pemerintah AS), duduk problem mulai terpecahkan,” kata Khamenei dalam suatu konferensi dengan para komandan militer.

Simak juga video: Iran Tak Ingin Berkonflik dengan AS, Tapi Tetap Tebar Ancaman

[Gambas:Video 20detik]

“Nir ada duduk problem yg mau tertuntaskan dengan bernegosiasi dengan Amerika,” katanya, menyebut “pengalaman” sebelumnya.

Trump, yang kembali ke Gedung Putih pada 20 Januari lalu, pada Selasa kemudian memberlakukan kembali kebijakan “tekanan maksimum” kepada Iran atas tuduhan bahwa negara itu berupaya menyebarkan senjata nuklir.

Di bawah kebijakan hukuman yang keras selama masa jabatan pertama Trump, yang rampung pada 2021, Washington menawan diri dari kontrak nuklir penting yg telah memberlakukan pembatasan pada jadwal nuklir Iran dengan imbalan dispensasi sanksi.

Teheran mematuhi kontrak tersebut hingga setahun sehabis Washington menawan diri, tetapi kemudian akan mencabut komitmennya.

Upaya untuk menggugah kembali kontrak 2015 tersebut, sejak itu gagal.

Baca juga: Trump-Netanyahu Akan Bertemu di Gedung Putih, Timur Tengah Makara Fokus

Simak juga video: Iran Tak Ingin Berkonflik dengan AS, Tapi Tetap Tebar Ancaman

[Gambas:Video 20detik]

iranamerika serikatayatollah ali khameneinuklir iranLoading...Hoegeng Awards 2025Baca dongeng inspiratif calon polisi rujukan di siniSelengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *