Pemerintah Pangkas Anggaran, Astindo: Tidak Ada Waktu Untuk Mengeluh!

Tangerang –
Pemerintah Prabowo Gibran memangkas budget secara besar-besaran. Ketua ASTINDO menyebut telah tak ada waktu untuk mengeluh terkait itu.
Efisiensi alias pemangkasan budget secara besar-besaran yg ditangani pemerintah Prabowo Gibran memiliki efek ke banyak sekali sektor, utamanya pariwisata. Poly hotel yg mengeluh sepi alasannya yakni acara-acara dibatalkan dan perjalanan dinas ditiadakan.
Menanggapi hal itu, ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) Pauline Suharno menyatakan sudah tidak ada waktu lagi buat mengeluh terkait pemangkasan budget itu. Sekarang yang paling penting yakni bagaimana mempertimbangkan cara buat mampu survive.
“Bapak Kepala Negara telah melakukan pemotongan budget besar-besaran terkait Government Spending, perjalanan dinas dan sebagainya. Apakah kita terimbas? Sangat terimbas, teman-teman dari GIPI, tadi juga sudah mengeluh luar biasa. Tapi buat kami teman-teman travel agent, tidak ada waktu untuk mengeluh, alasannya yakni kalian mesti terus memutar otak bagaimana caranya teman-teman bisa survive,” tegas Pauline terhadap detikTravel, Jumat (21/2/2025).
Baca juga: Astindo Travel Fair 2025 Digelar di BSD, Dapat Berburu Tiket Murah |
Travel-travel agent yg tergabung dalam ASTINDO pun melakukan semua yg mereka bisa gampang-mudahan bertahan menghadapi kebijakan pemerintah Prabowo Gibran. Salah satu cara yg mereka tempuh yakni kolaborasi.
“Jadi apa yang kalian laksanakan kini ini yakni kita berkolaborasi dengan banyak sekali stakeholder lainnya, kalian berkolaborasi antar asosiasi, dengan maskapai, dengan pengurus bandara, agar kalian mampu menjaga rute-rute pesawat, agar mereka mau tetap melayang ke Indonesia,” imbuh Pauline.
Baca juga: Jangan Ikat Pita pada Koper yg Masuk Bagasi, Pokoknya Jangan! |
“Caranya gimana? ya dengan receipt local. Kalau buat dari Indonesia ke mancanegara atau luar kota, kalian buat program B to C yakni Astindo Travel Fair,” kata Pauline.
Sedangkan jikalau ditanya bagaimana dengan menghadirkan turis mancanegara ke Indonesia, Pauline hingga menyampaikan pihak industri mau buat urunan dana mudah-mudahan mereka dapat berpromosi ke mancanegara jikalau pemerintah sungguh-sungguh tak ada budget buat itu.
“Tapi kalau untuk menghadirkan turis mancanegara, dimana kini pemerintah sentra tak milik budget bagi penawaran spesial di mancanegara, kalian kerja sama dengan banyak sekali stakeholder. Kita urunan uang deh dari industri. Kita yang buka paviliun di sana dan kalian mengajak teman-teman industri buat berpameran di sana untuk promosikan Indonesia, agar target dari Kementerian Pariwisata 14,8 juta turis mancanegara dapat masuk ke Indonesia,” pungkas Pauline.
