Kongres Loloskan Rencana Anggaran, Pemerintah As Terhindar Dari Shutdown

Washington DC –
Pemerintah Amerika Serikat (AS) terhindar dari penutupan atau shutdown setelah Kongres, pada Sabtu (21/12) dini hari, sukses meloloskan rancangan undang-undang (UU) yg mengendalikan pendanaan bagi lembaga-lembaga federal sampai pertengahan Maret mendatang.
RUU yang disebut selaku stopgap funding bill ini, menyerupai dilansir AFP dan CNN, Sabtu (21/12/2024), memperoleh pertolongan lebih banyak didominasi anggota House of Representatives atau dewan perwakilan rakyat dan Senat AS dalam voting yang digelar mendekati deadline pada Jumat (20/12) tengah malam sebelum shutdown dapat terjadi.
DPR AS, yg dikuasai politisi Partai Republik, apalagi dahulu meloloskan RUU tersebut dalam voting pada Jumat (20/12) malam. Meskipun ada 34 bunyi anggota dari Partai Republik yg menolak RUU itu, tapi nyaris semua anggota dari Partai Demokrat menyetujuinya.
Hasil voting menampilkan sebanyak 366 anggota dewan perwakilan rakyat menampilkan bunyi pertolongan dan 34 bunyi yg lain menolak, yg mempunyai arti RUU itu diloloskan dan berikutnya diteruskan terhadap Senat, yang dikuasai Partai Demokrat, bagi dibahas dan divoting.
Baca juga: Rencana Anggaran Trump Gagal, Pemerintah AS Bakal ‘Tutup’ |
Nir usang setengah tengah malam, atau pada Sabtu (21/12) dini hari, para Senator AS meloloskan RUU tersebut setelah menegaskan untuk membatalkan mekanisme wajar guna mempercepat voting. Sebanyak 85 Senator mendukung RUU itu, dengan 11 Senator yang yang lain menolak.
Meskipun secara teknis RUU ini diloloskan setelah deadline pada malam berakhir, tetapi langkah ini tetap menghindari penutupan pemerintah AS yg mau mempunyai dampak luas.
Selanjutnya, RUU ini mulai diteruskan terhadap Kepala Negara Joe Biden bagi ditandatangani menjadi undang-undang (UU).
RUU ini mulai memperpanjang pendanaan pemerintah AS sampai Maret mendatang, dan meliputi santunan bagi tragedi juga ketentuan pertanian. Namun RUU ini tak meliputi penangguhan batas utang, yang diminta oleh Kepala Negara terpilih AS Donald Trump bagi diajukan oleh Partai Republik.
Simak isu selengkapnya di halaman selanjutnya.
Diloloskannya RUU yang mengendalikan pendanaan federal ini tak cuma menghindarkan pemerintah AS dari shutdown, tetapi juga menyelamatkan lebih dari 800.000 pekerja yg berisiko tidak memperoleh bayaran di saat Natal.
“Kabar baik bahwa pendepatan bipartisan pada kesudahannya berhasil… Ini merupakan hasil yang bagus untuk Amerika dan rakyat Amerika,” ucap pemimpin lebih banyak didominasi Senat AS dari Partai Demokrat, Chuck Schumer.
Drama modern di AS ini terjadi setelah Trump dan miliarder teknologi, Elon Musk, yg mau menjadi “czar efisiensi” dalam pemerintahan AS yg mau tiba, menekan Partai Republik untuk mengingkari rancangan budget yang sudah disepakati dengan Partai Demokrat.
Baca juga: Jelang Lengser, Biden Beri Pengampunan hukuman dari presiden-Potong Hukuman Ribuan Napi |
Upaya-upaya yang dijalankan buat meraih kompromi di antara kedua partai itu gagal sampai menyebabkan penutupan pemerintah AS. Jika hal itu terjadi, maka fungsi pemerintahan yang tidak esensial akan dihentikan, dengan pegawai-pegawai di layanan utama menyerupai penegakan aturan akan berlangsung tapi tanpa upah.
Sebanyak 875.000 pekerja akan dirumahkan dan sebanyak 1,4 juta karyawan yang yang lain mesti melakukan pekerjaan tanpa bayaran. Poly taman, monumen dan situs nasional mulai ditutup di saat simpulan tahun yang lazimnya menawan jutaan pengunjung.
Namun dengan diloloskannya UU yg mengendalikan pendanaan federal itu, maka paling tidak pemerintah AS mulai memperoleh pendanaan sampai 14 Maret dalam paket yang meliputi dana santunan tragedi dan santunan finansial buat para petani sebesar US$ 110 miliar.
amerika serikatdpr assenat aspemerintah asHoegeng Awards 2025Baca cerita inspiratif calon polisi pola di siniSelengkapnya